Fluent Fiction - Indonesian: The Ramadan Surprise: Uniting Siblings in Jakarta Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:fluentfiction.com/id/episode/2025-04-26-22-34-01-id Story Transcript:Id: Di sebuah apartemen sederhana di Jakarta, matahari mulai terbenam.En: In a simple apartment in Jakarta, the sun began to set.Id: Musim gugur di belahan bumi selatan membawa angin sejuk ke kota yang sibuk ini.En: Autumn in the southern hemisphere brought a cool breeze to this bustling city.Id: Adi berdiri di dapur yang sempit, sibuk mempersiapkan makanan berbuka puasa untuk acara keluarga Ramadan malam ini.En: Adi stood in the narrow kitchen, busy preparing food for the family Ramadan fast-breaking event tonight.Id: "Akhirnya, kesempatan untuk mendapatkan pengakuan dari keluarga," pikirnya.En: "Finally, a chance to gain recognition from the family," he thought.Id: Adi yakin dia yang bertugas menjadi tuan rumah kali ini.En: Adi was sure he was in charge of hosting this time.Id: Namun, yang tidak dia ketahui, Putri, saudara perempuannya, juga mempersiapkan makanan di rumahnya.En: However, what he didn't know was that Putri, his sister, was also preparing food in her house.Id: Putri berharap malam ini tanpa drama, ingin istirahat dari keributan sehari-hari.En: Putri hoped for a drama-free evening, wanting a break from the daily chaos.Id: Pada saat yang sama, Rizki, saudara laki-laki paling bungsu dan sering dianggap tidak bertanggung jawab, berada di pasar, memilih bahan makanan yang dia kira diperlukan untuk acara berbuka yang dia pikir dia harus selenggarakan.En: At the same time, Rizki, the youngest brother, often considered irresponsible, was at the market, choosing ingredients he thought were needed for the fast-breaking event he believed he was supposed to host.Id: Kesalahpahaman muncul dari pesan singkat di grup keluarga yang tidak jelas.En: The misunderstanding stemmed from a vague short message in the family group chat.Id: Putri membaca pesan dari ibu mereka yang berkata, "Siapa pun bisa jadi tuan rumah, asal kita semua bisa berkumpul," dan mengira dia yang bertugas.En: Putri read a message from their mother that said, "Anyone can host, as long as we can all gather," and assumed she was in charge.Id: Rizki, dengan gaya bebasnya, hanya membaca setengah pesan dan menyimpulkan sama.En: Rizki, with his free-spirited style, only read half of the message and concluded the same.Id: Ketiganya bergegas, tidak sadar bahwa mereka semua berpikir hal yang sama.En: All three rushed, unaware that they all thought the same thing.Id: Saat maghrib mendekat, Adi menyalakan lilin di ruang tamu.En: As maghrib approached, Adi lit candles in the living room.Id: Putri dan Rizki menyusul dalam beberapa menit, keduanya terkejut melihat Adi sedang sibuk di dapurnya.En: Putri and Rizki arrived within minutes, both surprised to see Adi busy in his kitchen.Id: Sejenak hening, kemudian mereka mulai tertawa ketika menyadari kebingungan yang terjadi.En: A moment of silence, then they began to laugh as they realized the confusion.Id: "Ini tidak bisa dipercaya," kata Putri sambil tersenyum.En: "This is unbelievable," said Putri with a smile.Id: "Kita semua berpikir menjadi tuan rumah.En: "We all thought we were hosting."Id: "Adi, meskipun merasa gugup, memutuskan untuk menyatukan mereka.En: Adi, though feeling nervous, decided to unite them.Id: "Ayo kita selesaikan ini.En: "Let's settle this.Id: Setiap orang bawa makanan masing-masing.En: Everyone brings their own food.Id: Kita gabungkan saja.En: Let's just combine it."Id: "Ketiganya mengeluarkan apa yang mereka bawa.En: The three of them brought out what they had.Id: Adi memasak nasi, Putri membawa kari ayam tanpa nasi, dan Rizki membawa puding tanpa saus buahnya.En: Adi cooked rice, Putri brought chicken curry without rice, and Rizki brought pudding without its fruit sauce.Id: Semuanya tampak kacau tapi lucu.En: Everything seemed chaotic but funny.Id: Meja makan penuh dengan makanan yang tidak cocok satu sama lain, tapi semua bersedia mencicipi.En: The dining table was full of mismatched dishes, but everyone was willing to taste.Id: Ketika maghrib tiba, azan berkumandang dari masjid terdekat.En: When maghrib arrived, the call to prayer echoed from the nearby mosque.Id: Ketiganya mengumpulkan keluarga di ruang tamu, lalu duduk mengelilingi meja yang penuh dengan hidangan aneh tapi memikat itu.En: The three gathered the family in the living room, then sat around the table filled with strange but enticing dishes.Id: Tertawa dan obrolan penuh tawa memenuhi apartemen kecil tersebut.En: Laughter and cheerful chatter filled the small apartment.Id: Meski awalnya kacau, mereka menemukan cara untuk bersyukur atas kehadiran satu sama lain.En: Although it started chaotically, they found a way to be grateful for each other's presence.Id: Adi belajar bahwa penghargaan tak selalu datang dari kesempurnaan acara, tapi dari waktu yang dihabiskan bersama.En: Adi learned that appreciation doesn't always come from a perfect event but from time spent together.Id: Dan malam itu, keluarga mereka mendapati kebersamaan lebih berarti dari sekadar makanan.En: And that night, their family found that being together meant more than just food.Id: Dalam cahaya lilin, di tengah senja Jakarta yang sejuk, mereka berbuka puasa dengan senyuman dan hati penuh cinta.En: In the candlelight, in the cool evening of Jakarta, they broke their fast with smiles and hearts full of love. Vocabulary Words:apartment: apartemenautumn: musim gugurbreeze: angin sejukbustling: sibuknarrow: sempitrecognition: pengakuanchaos: keributanirresponsible: tidak bertanggung jawabmisunderstanding: kesalahpahamanvague: tidak jelashost: tuan rumahgather: berkumpulrushed: bergegascandles: lilinsilence: heningmismatched: tidak cocokenticing: memikatlaughter: tertawapresence: kehadiranappreciation: penghargaancandlelight: cahaya lilinchaotic: kacaubrother: saudara laki-lakisister: saudara perempuanfree-spirited: gaya bebascombine: gabungkansettle: selesaikanprayer: azanechoed: berkumandanggrateful: bersyukur
Fluent Fiction - Indonesian: Threads of Inspiration: Dewi's Artistic Journey in Jakarta Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:fluentfiction.com/id/episode/2025-04-25-22-34-02-id Story Transcript:Id: Di bawah langit biru cerah Jakarta, matahari bersinar hangat di atas Taman Mini Indonesia Indah.En: Under the clear blue sky of Jakarta, the sun shone warmly over Taman Mini Indonesia Indah.Id: Tempat ini penuh pesona, memamerkan keindahan dan keragaman budaya Indonesia.En: This place was full of charm, showcasing the beauty and diversity of Indonesian culture.Id: Dewi dan Rizal baru saja memasuki gerbang utama, rasa antusiasme tampak di wajah mereka.En: Dewi and Rizal had just entered the main gate, enthusiasm evident on their faces.Id: Dewi adalah seorang mahasiswi seni yang sangat mencintai kerajinan tradisional Indonesia.En: Dewi was an art student who loved traditional Indonesian crafts deeply.Id: Di sebelahnya, Rizal, teman masa kecilnya yang bekerja di bidang pariwisata, tersenyum lebar.En: Next to her, Rizal, her childhood friend who worked in tourism, had a wide smile.Id: "Kita mulai dari mana, Dewi?En: "Where do we start, Dewi?"Id: " tanya Rizal sambil memandang peta besar di tangannya.En: asked Rizal while looking at the large map in his hands.Id: "Yuk, ke paviliun Sulawesi.En: "Let's go to the Sulawesi pavilion.Id: Aku merasa butuh fokus ke satu tempat saja," jawab Dewi.En: I feel like I need to focus on just one place," replied Dewi.Id: Ia merasa pusing dengan banyaknya pilihan, berharap sebuah ide batik bisa muncul dari fokus yang tajam.En: She felt dizzy with the many choices, hoping a batik idea would emerge from sharp focus.Id: Mereka berjalan melalui taman yang tertata rapi, melewati danau yang tenang, hingga sampai di paviliun Sulawesi.En: They walked through the neatly arranged park, passing a calm lake, until they reached the Sulawesi pavilion.Id: Arsitektur khas dan warna-warna yang hidup segera menarik perhatian mereka.En: The distinctive architecture and vibrant colors immediately caught their attention.Id: Di dalam, mereka melihat berbagai artefak yang memukau.En: Inside, they saw a variety of fascinating artifacts.Id: Ada ukiran kayu, tekstil, dan alat musik tradisional.En: There were wood carvings, textiles, and traditional musical instruments.Id: Tapi sesuatu masih mengganjal di pikiran Dewi.En: But something still bothered Dewi.Id: Pilihan ini juga terasa terlalu luas.En: This choice also felt too broad.Id: Ketika mereka melangkah keluar dari paviliun, Dewi tiba-tiba melihat seorang pengrajin lokal sedang menenun.En: As they stepped out of the pavilion, Dewi suddenly saw a local craftsman weaving.Id: Jari-jari sang pengrajin cekatan, membentuk pola yang rumit dan indah.En: The craftsman's fingers were agile, forming intricate and beautiful patterns.Id: Dewi terpesona melihat cara benang-benang itu diatur dengan penuh kesabaran dan keterampilan.En: Dewi was mesmerized by the way the threads were arranged with patience and skill.Id: Seperti kilasan kilat, ide baru muncul di benaknya.En: Like a flash of lightning, a new idea appeared in her mind.Id: "Rizal, lihat!En: "Rizal, look!Id: Desain ini terinspirasi dari pola tenun itu.En: This design is inspired by that weaving pattern.Id: Kombinasinya sangat sempurna untuk batik," seru Dewi dengan mata bersinar.En: The combination is perfect for batik," exclaimed Dewi with shining eyes.Id: Rizal memandang temannya dengan bangga.En: Rizal looked at his friend proudly.Id: "Kamu menemukannya, Dewi.En: "You've found it, Dewi.Id: Ini ide yang bagus!En: This is a great idea!"Id: "Dewi segera membuka buku sketsanya dan mulai menggambar.En: Dewi immediately opened her sketchbook and started drawing.Id: Garis-garis melengkung dan bentuk-bentuk geometris berhimpun harmonis di atas kertas.En: Curved lines and geometric shapes came together harmoniously on the paper.Id: Ia merasa yakin dan semangat, seolah sebuah beban terangkat dari bahunya.En: She felt confident and excited, as if a weight had been lifted from her shoulders.Id: Mereka melanjutkan perjalanan, kini dengan perasaan puas.En: They continued their journey, now with a sense of satisfaction.Id: Rizal senang melihat sahabatnya menemukan inspirasi, sementara Dewi kini merasa lebih percaya diri terhadap visi artistiknya.En: Rizal was happy to see his friend finding inspiration, while Dewi now felt more confident in her artistic vision.Id: Di bawah sinar matahari sore yang mulai redup, mereka meninggalkan Taman Mini Indonesia Indah dengan senyum lebar.En: Under the fading afternoon sunlight, they left Taman Mini Indonesia Indah with wide smiles.Id: Dewi menyadari, bahwa kadang-kadang pemahaman yang mendalam datang dari eksplorasi fokus yang sederhana.En: Dewi realized that sometimes profound understanding comes from exploring simple focus.Id: Begitulah, dengan langkah ringan dan hati yang lapang, Dewi dan Rizal menuju ke tempat parkir, membawa pulang bukan hanya kenangan indah, tetapi juga inspirasi dan pengalaman baru yang berharga.En: Thus, with a light step and a spacious heart, Dewi and Rizal headed to the parking lot, bringing home not only beautiful memories but also valuable new inspiration and experiences. Vocabulary Words:charm: pesonaenthusiasm: antusiasmedizzy: pusingpavilion: paviliundistinctive: khasarchitecture: arsitekturvibrant: hidupfascinating: memukauartifacts: artefakcarvings: ukirantextiles: tekstilbothered: mengganjalcraftsman: pengrajinweaving: menenunagile: cekatanintricate: rumitmesmerized: terpesonapatience: kesabaranskill: keterampilancombination: kombinasisketchbook: buku sketsacurved: melengkunggeometric: geometrisharmoniously: harmonissatisfaction: puasprofound: mendalamexploring: eksplorasispacious: lapangexperiences: pengalamanvaluable: berharga
Fluent Fiction - Indonesian: Yogyakarta's Coffee Roastery: Brewing Trust and Friendship Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:fluentfiction.com/id/episode/2025-04-24-22-34-02-id Story Transcript:Id: Di Yogyakarta, ada sebuah tempat yang selalu menjadi tujuan orang-orang yang mencari ketenangan dan aroma kopi sejati.En: In Yogyakarta, there is a place that always becomes a destination for people seeking tranquility and the true aroma of coffee.Id: Itu adalah Coffee Roastery, tempat yang dipenuhi dengan aroma biji kopi segar yang baru digiling.En: It is Coffee Roastery, a place filled with the scent of freshly ground coffee beans.Id: Di dalamnya, cahaya hangat dari kayu menghiasi setiap sudut.En: Inside, the warm light from the wood decorates every corner.Id: Rak-rak buku penuh dengan buku-buku lama dan berdebu, tempat Rizky sering kehilangan diri dalam membaca.En: The shelves are full of old and dusty books, where Rizky often loses himself in reading.Id: Rizky adalah seorang barista di sana.En: Rizky is a barista there.Id: Dia pendiam, tapi selalu memperhatikan sekeliling dengan cermat.En: He is quiet, but always observes his surroundings carefully.Id: Sejarah dan sastra adalah minatnya.En: History and literature are his interests.Id: Setiap kali bekerja, dia menyentuh buku-buku lama, berharap menemukan cerita baru atau petualangan rahasia dari masa lalu yang jauh.En: Every time he works, he touches the old books, hoping to find a new story or secret adventure from the distant past.Id: Suatu hari, saat sedang merapikan buku-buku di rak, Rizky menemukan sebuah buku tua dengan sampul yang hampir pudar.En: One day, while organizing books on the shelf, Rizky found an old book with a cover that was almost faded.Id: Di dalamnya, terselip sebuah surat.En: Inside, there was a letter tucked away.Id: Surat itu menguning oleh waktu.En: The letter was yellowed with age.Id: Rizky penasaran, dan perlahan membukanya.En: Rizky was curious and slowly opened it.Id: Ternyata, surat itu berisi rahasia masa lalu Dewi, seorang pelanggan setia yang sering datang untuk belajar dan menikmati secangkir kopi hangat.En: It turned out, the letter contained secrets of the past of Dewi, a loyal customer who often came to study and enjoy a cup of warm coffee.Id: Dewi adalah mahasiswa arkeologi.En: Dewi is an archaeology student.Id: Sikapnya ramah, tapi ada sesuatu dalam dirinya yang terjaga rapat.En: Her demeanor is friendly, but there is something about her that is closely guarded.Id: Rizky tahu ini mungkin bukan urusannya.En: Rizky knew this might not be his business.Id: Namun, isi surat itu tampak seperti sesuatu yang mengganggu Dewi dari masa lalunya.En: However, the content of the letter seemed like something that troubled Dewi from her past.Id: Saat musim gugur di belahan bumi selatan itu, angin lembut berbisik di jendela Coffee Roastery.En: During the fall in the southern hemisphere, a gentle breeze whispered at the windows of Coffee Roastery.Id: Rizky, dengan keraguan di hatinya, memutuskan mendekati Dewi secara hati-hati.En: Rizky, with doubt in his heart, decided to approach Dewi carefully.Id: Dia tahu pentingnya menghormati privasi, tapi juga merasakan dorongan untuk membantu.En: He knew the importance of respecting privacy but also felt a compulsion to help.Id: Suatu sore yang tenang, Dewi datang ke kedai kopi.En: On a quiet afternoon, Dewi came to the coffee shop.Id: Dengan hati-hati, Rizky mendekat sembari membawa segelas kopi spesial.En: Carefully, Rizky approached while carrying a special cup of coffee.Id: "Dewi, aku menemukan ini," katanya, sambil menyerahkan surat itu.En: "Dewi, I found this," he said, handing over the letter.Id: Dewi terlihat kaget, namun tidak menghindar.En: Dewi looked surprised but did not avoid it.Id: Setelah melihat surat tersebut, matanya sedikit berkaca-kaca.En: After seeing the letter, her eyes became slightly teary.Id: Ia mulai menceritakan tentang rahasia keluarganya yang selama ini disimpan rapat.En: She began to share about her family secret that she had tightly kept.Id: Cerita tentang warisan keluarganya yang hilang, sebuah kebenaran yang mempengaruhi dirinya hingga sekarang.En: A story about her lost family heritage, a truth that has affected her until now.Id: Perbincangan mereka menjadi momen yang menyentuh.En: Their conversation became a touching moment.Id: Rizky mendengarkan dengan tulus, sementara Dewi merasakan beban di pundaknya berkurang seiring kata-kata yang ia bagikan.En: Rizky listened sincerely, while Dewi felt the burden on her shoulders lighten as she shared her words.Id: Akhirnya, Dewi menyadari betapa berharganya memiliki seseorang yang dapat dipercayai.En: Finally, Dewi realized how valuable it is to have someone she can trust.Id: Hubungan mereka berkembang menjadi persahabatan yang didasari oleh kepercayaan dan saling memahami.En: Their relationship developed into a friendship based on trust and mutual understanding.Id: Rizky belajar menjadi lebih percaya diri saat berbicara dengan orang lain, sementara Dewi mulai merasa lega karena bisa berbagi beban.En: Rizky learned to be more confident when talking to others, while Dewi began to feel relieved as she could share her burden.Id: Coffee Roastery tetap menjadi tempat perlindungan mereka, tempat di mana kisah baru tentang persahabatan dimulai di antara aroma kaya kopi dan ketenangan kota Yogyakarta.En: Coffee Roastery remains their place of refuge, a place where a new story of friendship begins amid the rich aroma of coffee and the tranquility of the city of Yogyakarta. Vocabulary Words:tranquility: ketenanganaroma: aromaground: digilingscent: aromawarm: hangatshelves: rak-rakdusty: berdebuobserves: memperhatikanliterature: sastrainterests: minatadventure: petualanganorganizing: merapikantucked: terselipyellowed: menguningdemeanor: sikapguarded: terjagacompulsion: doronganapproach: mendekaticarefully: hati-hatiburden: bebanteary: berkaca-kacaheritage: warisantouching: menyentuhsincerely: tulustrust: kepercayaanconfidence: percaya dirirefuge: perlindungancompassion: kasihwhispered: berbisikmutual: saling
Fluent Fiction - Indonesian: Finding Solitude: Arif's Spiritual Climb at Candi Borobudur Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:fluentfiction.com/id/episode/2025-04-23-22-34-02-id Story Transcript:Id: Di pagi yang tenang, ketika matahari baru saja bangkit di ufuk timur, Arif berdiri di depan Candi Borobudur.En: On a tranquil morning when the sun had just risen on the eastern horizon, Arif stood in front of Candi Borobudur.Id: Angin pagi yang sejuk menyentuh wajahnya, sementara pandangan mata menjelajah ke arah deretan stupa yang megah.En: The cool morning breeze touched his face as his gaze traveled toward the majestic row of stupas.Id: Arif datang ke sini untuk retreat spiritual di tengah reuni keluarga.En: Arif came here for a spiritual retreat amidst a family reunion.Id: Ia merasa beban hidupnya terlalu berat, dengan harapan keluarga yang tinggi dan waktu yang selalu terasa kurang.En: He felt the burdens of life were too heavy, with the high expectations of his family and time that always felt insufficient.Id: Dewi, adik perempuan Arif, yang selalu ceria dan optimis, bersemangat mengatur reuni keluarga ini.En: Dewi, Arif's younger sister, who was always cheerful and optimistic, eagerly organized this family reunion.Id: Bagi Dewi, kebersamaan adalah segalanya.En: For Dewi, togetherness was everything.Id: Namun, bagi Arif, kebersamaan yang konstan terkadang membuatnya sulit menemukan waktu untuk sendiri.En: However, for Arif, constant togetherness sometimes made it difficult to find time for himself.Id: Budi, sepupu Arif yang lebih muda, penuh dengan semangat petualangan.En: Budi, Arif's younger cousin, was full of adventurous spirit.Id: Budi sering membawa Arif bernostalgia, mengingatkannya pada masa-masa ketika hidup terasa lebih sederhana.En: Budi often took Arif down memory lane, reminding him of times when life felt simpler.Id: Suatu saat, ketika mereka semua berkumpul di kaki candi, Budi mengajak mereka untuk naik ke puncak candi.En: One time, when they all gathered at the foot of the temple, Budi invited them to climb to the top of the temple.Id: Arif setuju, melihat inilah kesempatan untuk mencari ketenangan sejenak.En: Arif agreed, seeing it as an opportunity to seek a moment of peace.Id: Ketika mereka mulai mendaki, Arif merasa langkah-langkahnya ringan.En: As they began to climb, Arif felt his steps were light.Id: Setiap pijakan membawanya lebih dekat dengan tujuan mencari kesunyian.En: Each stride brought him closer to the goal of seeking solitude.Id: Setiba di puncak, Arif diam-diam menjauh dari kerumunan keluarganya.En: Upon reaching the top, Arif quietly distanced himself from his family crowd.Id: Ia ingin meresapi keheningan di sudut candi yang tinggi, jauh dari kehebohan.En: He wanted to absorb the silence in a high corner of the temple, far from the hubbub.Id: Dari puncak Candi Borobudur, Arif menatap luasnya hutan hijau di bawahnya.En: From the top of Candi Borobudur, Arif gazed at the vast green forest below him.Id: Kabut tipis menggelayut di antara relief batu yang kuno, memberikan suasana damai dan misterius.En: A thin mist hovered among the ancient stone reliefs, providing a peaceful and mysterious atmosphere.Id: Di sana, di tengah ketenangan tersebut, Arif akhirnya menemukan momen yang dicarinya.En: There, amid the tranquility, Arif finally found the moment he had been seeking.Id: Suara hati kecilnya berbisik lembut, memberikan arahan dan kedamaian yang telah lama ia rindukan.En: His inner voice whispered softly, providing guidance and peace he had long yearned for.Id: "Ini adalah hidupku," pikir Arif.En: "This is my life," Arif thought.Id: "Aku harus menemukan keseimbangan antara kewajiban dan kebahagiaan pribadi.En: "I must find a balance between obligations and personal happiness."Id: "Dengan perasaan baru, Arif turun kembali dan bergabung dengan keluarganya.En: With a newfound feeling, Arif descended and rejoined his family.Id: Senyumnya lebih tulus, hatinya lebih lapang.En: His smile was more sincere, and his heart was more open.Id: Saat itu, Dewi melihat perubahan di mata Arif.En: At that moment, Dewi noticed a change in Arif's eyes.Id: Dewi tersenyum, merasakan kedamaian yang juga menghampirinya.En: Dewi smiled, sensing the peace that also approached her.Id: Reuni kali ini bukan sekadar pertemuan.En: This reunion was not just a gathering.Id: Ini adalah perjalan spiritual bagi Arif, yang kini lebih siap menghadapi harapan hidup tanpa merasa terbeban.En: It was a spiritual journey for Arif, who was now more prepared to face life's expectations without feeling burdened.Id: Arif memeluk keluarga satu per satu, berterima kasih atas kehadiran mereka dalam hidupnya.En: Arif embraced each family member one by one, thanking them for their presence in his life.Id: Ada perasaan baru di dalam dirinya.En: There was a new feeling within him.Id: Arif telah menemukan ketenangan dan arah baru, siap kembali ke pelukan tanggung jawab dan harapan dengan hati terbuka.En: Arif had found tranquility and a new direction, ready to return to the embrace of responsibility and expectations with an open heart. Vocabulary Words:tranquil: tenanghorizon: ufukmajestic: megahretreat: retreatburdens: bebanoptimistic: optimistogetherness: kebersamaanadventurous: petualangannostalgia: nostalgiastride: langkahsolitude: kesunyianhubbub: kehebohanvast: luashovered: menggelayutmysterious: misteriusinner voice: suara hati kecilyearned: rindukanbalance: keseimbanganobligations: kewajibansincere: tulusembrace: pelukantranquility: ketenanganexpectations: harapandescended: turunguidance: arahanresonate: bergaungpinnacle: puncakstupas: stupaancient: kunoreliefs: relief
Fluent Fiction - Indonesian: Trapped at Borobudur: A Sunset Adventure Under Stars Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:fluentfiction.com/id/episode/2025-04-22-22-34-02-id Story Transcript:Id: Matahari mulai tenggelam di balik candi Borobudur yang megah.En: The sun began to set behind the majestic candi Borobudur.Id: Hujan deras mengguyur, membuat suasana semakin mistis.En: Heavy rain poured down, making the atmosphere even more mystical.Id: Ayu, Budi, dan Riko berdiri di puncak, terpesona oleh pemandangan indah.En: Ayu, Budi, and Riko stood at the top, captivated by the beautiful view.Id: Ayu memeluk erat ranselnya, bergetar sedikit bukan hanya karena angin, tapi karena ketinggian.En: Ayu hugged her backpack tightly, trembling slightly not just from the wind, but because of the height.Id: "Ayo, kita harus siap-siap turun.En: "Let's go, we need to get ready to go down.Id: Jangan sampai kita ketinggalan kereta," kata Riko, selalu memastikan semuanya sesuai jadwal.En: We don't want to miss the train," said Riko, always making sure everything was on schedule.Id: "Sebentar lagi," jawab Ayu sambil tersenyum.En: "Just a little longer," replied Ayu with a smile.Id: "Aku ingin mencari tahu lebih banyak tentang relief ini.En: "I want to know more about these reliefs."Id: "Budi duduk santai di salah satu stupa, menguap lebar.En: Budi sat comfortably on one of the stupas, yawning widely.Id: "Kenapa kita tidak istirahat sebentar?En: "Why don't we rest for a while?Id: Tempat ini nyaman sekali.En: This place is so cozy."Id: "Riko menggeleng, "Jangan tidur, Budi.En: Riko shook his head, "Don't fall asleep, Budi.Id: Kamu tahu kita harus—"Tapi Budi sudah terlelap, tidur nyenyak dengan suara dengkuran yang tak terelakkan.En: You know we need to—" But Budi was already asleep, snoring inevitably.Id: Ayu dan Riko duduk di dekatnya, ikut tertidur dalam kenyamanan sore yang sejuk itu.En: Ayu and Riko sat near him, also falling asleep in the comfort of the cool afternoon.Id: Mereka terbangun dengan panik saat mendapati diri dalam kegelapan.En: They woke up in a panic to find themselves in darkness.Id: Waktu sudah lewat, dan candi telah tutup.En: Time had passed, and the candi was closed.Id: Ayu merasa jantungnya berdegup kencang karena ketinggian dan situasi gelap yang mengitarinya.En: Ayu's heart pounded because of the height and the surrounding darkness.Id: "Bagaimana ini?En: "What do we do?Id: Kita terjebak!En: We're trapped!"Id: " seru Ayu.En: exclaimed Ayu.Id: Riko mencoba tenang, "Mungkin kita bisa cari jalan keluar lain.En: Riko tried to remain calm, "Maybe we can find another way out.Id: Atau, kita bisa hubungi petugas.En: Or, we could contact the staff."Id: ""Ah, kita punya kesempatan untuk menjelajahi candi lebih lama," kata Ayu menghibur diri, mencoba melupakan ketakutan ketinggiannya.En: "Ah, we have a chance to explore the candi a bit longer," Ayu said, comforting herself, trying to forget her fear of heights.Id: Budi tertawa kecil, "Ya, ide bagus, kan?En: Budi chuckled softly, "Yeah, great idea, right?Id: Cuma nap senja sedikit.En: Just a little sunset nap."Id: "Tiba-tiba, suara dengkuran Budi menggema keras di udara sepi, menarik perhatian seorang satpam yang sedang patroli.En: Suddenly, the sound of Budi's snoring echoed loudly in the quiet air, catching the attention of a security guard on patrol.Id: Dengan senter, dia mendekati mereka.En: With a flashlight, he approached them.Id: "Ada apa nih?En: "What's going on here?"Id: " tanya satpam heran tetapi tidak marah.En: asked the guard, curious but not angry.Id: "Kalian seharusnya sudah turun tadi.En: "You should have gone down earlier."Id: "Riko menjelaskan situasinya, sementara Ayu menepuk bahu Budi untuk berhenti mendengkur.En: Riko explained the situation, while Ayu patted Budi's shoulder to stop him from snoring.Id: Satpam tertawa kecil, berbaik hati mengantar mereka turun sambil memberikan peringatan ringan.En: The guard laughed softly and kindly escorted them down, giving them a light warning.Id: Di gerbong kereta terakhir menuju rumah, Ayu memandang teman-temannya dengan lega.En: In the last train car heading home, Ayu looked at her friends with relief.Id: "Mungkin lain kali, kita rencananya lebih baik, ya?En: "Maybe next time, we plan better, okay?"Id: "Riko mengangguk, "Setuju.En: Riko nodded, "Agreed.Id: Tapi petualangan ini cukup seru, kan?En: But this adventure was pretty exciting, wasn't it?"Id: "Budi menguap sekali lagi, "Yang penting, kita tidak ketinggalan kereta.En: Budi yawned once more, "The important thing is we didn't miss the train."Id: "Ayu tersenyum, menyadari bahwa meskipun ketinggian menakutinya, kenangan yang dibawa lebih berarti.En: Ayu smiled, realizing that even though heights scared her, the memories she carried were more meaningful.Id: Pengalaman itu mengajarkannya bahwa terkadang, petualangan dan tawa adalah bagian terbaik dari sebuah perjalanan.En: The experience taught her that sometimes, adventure and laughter are the best parts of a journey.Id: Dengan begitu, ketiganya menikmati sisa malam di kereta dengan cerita dan tawa yang hangat.En: With that, the three of them enjoyed the rest of the night on the train with warm stories and laughter. Vocabulary Words:majestic: megahpoured: mengguyurmystical: mistisatmosphere: suasanacaptivated: terpesonatightly: erattrembling: bergetarreliefs: reliefstupas: stupayawning: menguapcomfortably: nyamaninevitably: tak terelakkansnoring: dengkurandarkness: kegelapanpounded: berdeguptrapped: terjebakexplore: menjelajahichuckled: tertawa kecilechoed: menggemaflashlight: senterpatrol: patrolicurious: heranexplained: menjelaskanescort: mengantarrelief: legaadventure: petualanganmeaningful: berartiexperience: pengalamanjourney: perjalananwarm: hangat
Fluent Fiction - Indonesian: Finding Balance at Borobudur: Ayu's Journey to Inner Peace Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:fluentfiction.com/id/episode/2025-04-21-22-34-02-id Story Transcript:Id: Hari itu adalah hari yang cerah di Borobudur.En: It was a bright day at Borobudur.Id: Ayu, seorang mahasiswi yang penuh pertanyaan tentang masa depannya, berada di sana bersama keluarganya.En: Ayu, a college student full of questions about her future, was there with her family.Id: Ini adalah hari yang istimewa, Hari Raya Idul Fitri, saat di mana mereka bisa merayakan kebersamaan sembari menikmati sejarah Indonesia.En: It was a special day, Hari Raya Idul Fitri, a time when they could celebrate togetherness while enjoying the history of Indonesia.Id: Ayu berdiri di depan candi, mengagumi keindahan arsitektur kuno yang dikelilingi oleh bintang-bintang batu.En: Ayu stood in front of the temple, admiring the beauty of the ancient architecture surrounded by stone stars.Id: Dia merasa ada sesuatu yang istimewa di sini, sesuatu yang memanggil jiwanya.En: She felt something special there, something calling to her soul.Id: Sementara itu, adiknya, Fajar, tidak bisa diam.En: Meanwhile, her younger brother, Fajar, could not keep still.Id: Dia berlari ke sana kemari, penuh semangat, ingin menjelajahi setiap sudut candi.En: He ran here and there, full of enthusiasm, wanting to explore every corner of the temple.Id: Dengan mata penuh rasa ingin tahu, dia mencoba menyentuh setiap stupa dan bertanya tentang kisah di baliknya.En: With eyes full of curiosity, he tried to touch every stupa and asked about the stories behind them.Id: Rani, ibu mereka, tersenyum melihat kedua anaknya.En: Rani, their mother, smiled at her two children.Id: Namun, hati kecilnya cemas, takut kehilangan mereka di tengah keramaian pengunjung.En: However, her heart was anxious, afraid of losing them in the crowd of visitors.Id: Dia terus mengawasi Fajar dan memanggil Ayu yang tampak melamun jauh.En: She kept watching Fajar and called out to Ayu, who seemed to be daydreaming.Id: "Mama, boleh Ayu pergi sebentar sendiri?En: "Mama, can Ayu go off for a while by herself?"Id: " tanya Ayu, suaranya lembut tapi mantap.En: asked Ayu, her voice soft yet firm.Id: Dia merasa perlu waktu untuk sendiri, untuk berpikir dan meresapi kedamaian yang sulit ditemukan.En: She felt she needed time alone to think and soak in the peace that was hard to find.Id: Rani ragu sejenak, namun melihat tekad di mata putrinya, dia mengangguk.En: Rani hesitated for a moment, but seeing the determination in her daughter’s eyes, she nodded.Id: "Tapi Ayu jangan jauh-jauh ya.En: "But don't go too far, Ayu.Id: Nanti cepat kembali," pesannya lembut namun penuh perhatian.En: Come back soon," she advised gently yet attentively.Id: Ayu perlahan melangkah menjauh dari keramaian, mencari tempat yang lebih tenang.En: Ayu slowly stepped away from the crowd, seeking a quieter place.Id: Dia memanjat hingga ke puncak candi, tempat di mana matahari hampir tenggelam dan langit berubah menjadi warna jingga keemasan.En: She climbed to the top of the temple, where the sun was almost setting and the sky turned a golden orange.Id: Angin pagi yang lembut menyapa wajahnya, menggugurkan beban yang sedang dia pikul.En: The gentle morning breeze touched her face, shedding the burdens she was carrying.Id: Di atas sana, Ayu akhirnya menemukan ketenangan.En: Up there, Ayu finally found tranquility.Id: Meski di bawah, suara riuh masih terdengar, di sini dia dapat menarik napas dalam-dalam dan merangkai pikiran tentang masa depannya.En: Although the lively noises below could still be heard, here she could take a deep breath and weave her thoughts about her future.Id: Saat matahari mulai tenggelam, Ayu merasakan kedamaian baru dalam dirinya, seolah mendapatkan jawaban yang telah lama dia cari.En: As the sun began to set, Ayu felt a new peace within her, as if finding the answer she had long sought.Id: Setelah waktu berlalu, dia kembali bergabung dengan Rani dan Fajar.En: After some time had passed, she rejoined Rani and Fajar.Id: Mereka duduk bersama, memandang panorama yang sama.En: They sat together, looking at the same panorama.Id: Dengan lembut, Ayu mulai bercerita tentang mimpinya dan rencananya setelah lulus nanti.En: Gently, Ayu began to talk about her dreams and plans after graduation.Id: "Ayu ingin terus belajar, Ma.En: "Ayu wants to continue studying, Ma.Id: Mungkin ke luar negeri.En: Maybe abroad.Id: Tapi Ayu juga tak ingin jauh dari Mama dan Fajar," ungkap Ayu dengan mata berbinar.En: But Ayu doesn't want to be far from Mama and Fajar," expressed Ayu with sparkling eyes.Id: Rani menggenggam tangan putrinya erat, "Kami mendukung keputusan Ayu.En: Rani grasped her daughter’s hand tightly, "We support whatever decision Ayu makes.Id: Jangan takut.En: Don’t be afraid.Id: Kemanapun Ayu pergi, kami selalu ada di sini.En: Wherever Ayu goes, we will always be here."Id: "Fajar menatap kakaknya dan berseru, "Ayo, Kak!En: Fajar looked at his sister and exclaimed, "Come on, Sis!Id: Fajar mau ikut Ayu kemanapun!En: Fajar wants to go wherever you go!"Id: "Ayu tersenyum penuh rasa syukur.En: Ayu smiled gratefully.Id: Dia merasa siap menghadapi tantangan di depan, tahu bahwa dia tidak sendirian.En: She felt ready to face the challenges ahead, knowing that she was not alone.Id: Liburan ini tidak hanya memberikan keindahan Borobudur, melainkan juga kedekatan dan dukungan yang sangat dibutuhkannya.En: This holiday had not only offered the beauty of Borobudur but also the closeness and support she desperately needed.Id: Dengan keluarga di sisinya, Ayu menemukan balance yang selama ini dia cari.En: With her family by her side, Ayu found the balance she had been seeking all along. Vocabulary Words:bright: cerahfuture: masa depantogetherness: kebersamaanadmiring: mengagumiarchitecture: arsitekturancient: kunosurrounded: dikelilingisouls: jiwaenthusiasm: semangatcuriosity: rasa ingin tahuanxious: cemascrowd: keramaianhesitated: ragudetermination: tekadattentively: penuh perhatiantranquility: ketenanganlively: riuhweave: merangkaisparkling: berbinargrasped: menggenggamexclaimed: berserugratefully: penuh rasa syukursupport: dukunganready: siapchallenges: tantangandesperately: sangatbalance: balancefading: tenggelambreeze: anginburdens: beban
Fluent Fiction - Indonesian: Ayu's Wisdom: Navigating Challenges at Candi Borobudur Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:fluentfiction.com/id/episode/2025-04-20-22-34-01-id Story Transcript:Id: Matahari siang itu bersinar lembut di antara dedaunan.En: The midday sun shone gently through the leaves.Id: Rombongan turis berjalan berkeliling Candi Borobudur.En: A group of tourists was walking around Candi Borobudur.Id: Ayu, seorang pemandu wisata setempat, memimpin tur dengan penuh semangat.En: Ayu, a local tour guide, led the tour with enthusiasm.Id: Ia selalu ingin memberikan pengalaman terbaik bagi para wisatawan.En: She always wanted to provide the best experience for the tourists.Id: Namun, turis sering kali membawa tantangan tersendiri.En: However, tourists often brought their own challenges.Id: Di dalam kelompoknya ada Budi, pria yang mudah terpesona oleh arsitektur candi.En: In her group, there was Budi, a man easily captivated by the temple's architecture.Id: Kepalanya selalu tengadah, penuh khayalan.En: His head was always tilted upwards, full of imagination.Id: Ada juga Dewi, sepupu Ayu yang licik, senang menguji ketangkasan Ayu sebagai pemandu.En: There was also Dewi, Ayu's cunning cousin, who enjoyed testing Ayu's skills as a guide.Id: Ia tahu setiap sudut Borobudur.En: She knew every corner of Borobudur.Id: Suatu hari, Budi merasa terpesona oleh relief-relief yang rumit di Borobudur.En: One day, Budi was captivated by the intricate reliefs at Borobudur.Id: Ia asyik mengambil foto dengan kamera digitalnya.En: He was busy taking photos with his digital camera.Id: Tanpa sengaja, di bawah bayang-bayang pohon, Budi meletakkan kameranya bersama kamera milik seorang fotografer lain.En: Accidentally, under the shadow of a tree, Budi placed his camera alongside another photographer's camera.Id: Tiba-tiba, seorang fotografer terlihat bergegas kembali ke tempat ia sebelumnya berdiri.En: Suddenly, a photographer was seen hurrying back to where he had previously stood.Id: Wajahnya tampak resah, dan Ayu menyadari kejadian itu.En: His face looked anxious, and Ayu realized what had happened.Id: Ia melihat betapa miripnya kedua kamera tersebut.En: She noticed how similar both cameras were.Id: "Astaga! Bagaimana ini?" Ayu bergumam panik.En: "Oh no! What now?" Ayu muttered in panic.Id: Jika masalah ini berkembang, reputasinya bisa runtuh.En: If this problem escalated, her reputation could be ruined.Id: Dewi, yang melihat masalah itu, tertawa kecil dari jauh, seolah menantang Ayu untuk menyelesaikannya.En: Dewi, who saw the problem, chuckled quietly from a distance, as if challenging Ayu to resolve it.Id: Ayu pun memutuskan.En: Ayu then made a decision.Id: Dengan langkah cepat, ia merencanakan untuk menyelinap ke area itu dan menukar kembali kamera Budi dengan kamera yang tepat.En: With quick steps, she planned to sneak into the area and swap Budi's camera back with the right one.Id: Tanpa banyak berpikir, ia mulai mendaki bagian yang sedikit terlarang namun tidak membahayakan di Borobudur.En: Without much thought, she began climbing a slightly restricted but safe part of Borobudur.Id: Dengan jantung berdebar, Ayu mencapai tempat yang dimaksud.En: With her heart pounding, Ayu reached the intended spot.Id: Tepat pada saat bersamaan, fotografer yang marah mencoba mencari kameranya.En: Right at the same time, the angry photographer was trying to find his camera.Id: Ayu dengan cepat menukar kamera itu.En: Ayu swiftly swapped the cameras.Id: Fotografer segera merebut kameranya dengan lega.En: The photographer immediately grabbed his camera with relief.Id: Ayu diam-diam menarik napas panjang.En: Ayu quietly took a deep breath.Id: Kembali ke kelompok wisata, Ayu menjelaskan kejadian tadi seolah itu bagian dari pelajaran tentang arsitektur dan keamanan di candi.En: Returning to the group, Ayu explained the incident as if it were part of a lesson on architecture and safety at the temple.Id: Dewi terdiam. Kagum dengan kecerdikan dan kecepatan Ayu, namun memilih untuk tidak mengganggu lebih jauh.En: Dewi was silent, impressed by Ayu's cleverness and speed, but chose not to interfere any further.Id: Setelah kejadian itu, Ayu menyadari bahwa menjadi pemandu wisata adalah memahami dan menghadapi keunikan setiap turis.En: After the incident, Ayu realized that being a tour guide was about understanding and dealing with the uniqueness of each tourist.Id: Tidak hanya dengan pengetahuan, tetapi juga dengan kelincahan dan sedikit humor.En: Not just with knowledge, but with agility and a bit of humor.Id: Sejak saat itu, Ayu lebih santai dan menikmati setiap tantangan yang datang.En: From that moment on, Ayu was more relaxed and enjoyed each challenge that came her way.Id: Ia tidak hanya pemandu terbaik karena pengetahuannya, tetapi juga karena kemampuannya menghadapi setiap situasi tak terduga dengan cerdas.En: She was not only the best guide because of her knowledge but also because of her ability to handle every unexpected situation intelligently.Id: Dewi pun diam, menghormati kemampuan sepupunya yang lebih dari sekadar pemandu biasa.En: Dewi remained silent, respecting her cousin's abilities, which were more than just those of an ordinary guide. Vocabulary Words:gently: lembutleaves: dedauanenthusiasm: semangatcunning: licikintricate: rumitreliefs: relief-reliefshadow: bayang-bayanganxious: resahpanic: panikescalated: berkembangruined: runtuhobserved: melihatchuckled: tertawa kecilresolve: menyelesaikannyarestricted: terlarangpounding: berdebarswap: menukargrabbed: merebutrelief: legaunexpected: tak terdugauniqueness: keunikanagility: kelincahanhumor: humorcleverness: kecerdikaninterfere: menggangguincident: kejadianarchitectural: arsitekturreputation: reputasiintelligently: cerdasordinary: biasa
Fluent Fiction - Indonesian: Finding Home: Rina's Journey Back to Bali and Her Roots Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:fluentfiction.com/id/episode/2025-04-19-22-34-02-id Story Transcript:Id: Langit Tanjung Benoa yang biru cerah menyambut Rina sesampainya di Bali.En: The bright blue sky of Tanjung Benoa welcomed Rina as she arrived in Bali.Id: Ia baru saja kembali dari studi di luar negeri, dan pelukan hangat angin pantai mengingatkannya pada rumah.En: She had just returned from studying abroad, and the warm embrace of the sea breeze reminded her of home.Id: Daun-daun berguguran menandakan musim gugur, meskipun di sini, di bumi selatan, semuanya terasa lebih cerah.En: Falling leaves marked the autumn season, though here in the southern hemisphere, everything felt brighter.Id: Rina tiba di resor keluarga yang terletak tak jauh dari pantai.En: Rina arrived at the family resort located not far from the beach.Id: Di sana, Dewi, ibunya, sudah sibuk mempersiapkan perayaan Idul Fitri.En: There, Dewi, her mother, was busy preparing for the Idul Fitri celebration.Id: Rumah besar itu dipenuhi oleh aroma rendang yang menggoda, serta ketupat yang baru direbus.En: The large house was filled with the tempting aroma of rendang, and freshly boiled ketupat.Id: Lentera-lentera warna-warni menggantung menghiasi seluruh area, memancar dari segala sudut, menambah semarak perayaan.En: Colorful lanterns hung, decorating the entire area, emanating from every corner, adding to the festive atmosphere.Id: Dewi memeluk Rina dengan erat.En: Dewi hugged Rina tightly.Id: "Selamat datang kembali, Nak," ucapnya lembut.En: "Welcome back, my dear," she said softly.Id: Ada rasa haru dan kebanggaan dalam suaranya.En: There was an emotion of pride and tenderness in her voice.Id: Sementara itu, Iman duduk di sudut ruangan, buku-buku tebal berserakan di sekelilingnya.En: Meanwhile, Iman sat in the corner of the room, surrounded by thick books.Id: Ia melirik Rina sebentar, tersenyum, lalu kembali fokus pada persiapan ujian masuk kuliah.En: He glanced at Rina briefly, smiled, and then returned his focus to preparing for his college entrance exams.Id: Rina merasa gugup.En: Rina felt nervous.Id: Ia sadar, tahun-tahun di luar negeri membuatnya sedikit jauh dari tradisi keluarga.En: She realized that the years abroad had made her somewhat distant from family traditions.Id: Meski demikian, semangatnya berkobar ingin kembali menyatu dengan keluarganya.En: However, her spirit was burning to reunite with her family.Id: Idul Fitri ini adalah kesempatan terbaiknya.En: This Idul Fitri was her best opportunity.Id: Ketika malam tiba, keluarga besar berkumpul.En: When night fell, the extended family gathered.Id: Suasana ramai, penuh canda dan tawa, namun Rina merasa sesuatu menghimpit dadanya.En: The atmosphere was lively, full of jokes and laughter, but Rina felt something constricting her chest.Id: Saat itulah ia memberanikan diri bicara.En: That was when she dared to speak.Id: "Ibu, Iman.En: "Mother, Iman...Id: Aku merasa jauh dari rumah, dari semua ini," ungkap Rina, suara bergetar.En: I feel distant from home, from all of this," Rina revealed, her voice trembling.Id: "Tapi aku ingin belajar, ingin terlibat kembali.En: "But I want to learn, to become involved again."Id: "Dewi menatap Rina penuh kasih.En: Dewi looked at Rina with love.Id: "Tradisi adalah jembatan, Nak.En: "Tradition is a bridge, my dear.Id: Kita bisa meniti jembatan ini bersama," ujarnya bijak.En: We can cross this bridge together," she wisely said.Id: Iman mengangkat wajahnya, matanya bersinar dengan dukungan tak terucap.En: Iman lifted his head, his eyes shining with unspoken support.Id: Selama perayaan, Rina berusaha keras.En: Throughout the celebration, Rina tried hard.Id: Ia belajar membuat opor ayam dan membalik ketupat dengan cekatan.En: She learned to make opor ayam and skillfully turned the ketupat.Id: Setiap senyuman dan tawa tulus dari keluarganya adalah hadiah berharga yang perlahan-lahan membuat Rina merasa pulang.En: Each smile and genuine laugh from her family was a precious gift that gradually made Rina feel at home.Id: Puncaknya, saat malam Idul Fitri, Rina berdiri di sisi pantai, melihat kembang api mewarnai langit.En: The highlight was on the night of Idul Fitri, as Rina stood by the beach, watching fireworks color the sky.Id: Hatinya kini lebih ringan.En: Her heart felt lighter now.Id: Keluarga berkumpul di sampingnya, saling berpegangan tangan, tatapan penuh cinta dan penerimaan.En: Her family gathered beside her, holding hands, their gazes filled with love and acceptance.Id: Rina menyadari, kembali ke akar tidak berarti meninggalkan yang baru.En: Rina realized that returning to her roots didn't mean leaving behind what was new.Id: Ia menemukan keseimbangannya sendiri.En: She found her own balance.Id: Kekayaan tradisi adalah fondasi yang bisa dibangun dan dikembangkan.En: The richness of tradition is a foundation that can be built and expanded.Id: Ketika malam melarut, Rina tahu ia tidak lagi merasa terasing.En: As the night deepened, Rina knew she no longer felt alienated.Id: Di Tanjung Benoa ini, dalam hangatnya cinta keluarga, ia akhirnya merasa di rumah.En: Here in Tanjung Benoa, in the warmth of her family's love, she finally felt at home. Vocabulary Words:breeze: anginfalling: berguguranmarked: menandakantempting: menggodaaroma: aromalanterns: lenteraemanating: memancartenderness: harusurrounded: berserakanglanced: meliriknervous: gugupsomewhat: sedikitburning: berkobarreunite: menyatugathered: berkumpulconstricting: menghimpittrembling: bergetarunspoken: tak terucapcheese: utamaskillfully: cekatangenuine: tulusprecious: berhargahighlight: puncaknyaacceptance: penerimaanalienated: terasingroots: akarbalance: keseimbanganrichness: kekayaanfoundation: fondasiexpanded: dikembangkan
Fluent Fiction - Indonesian: Agus Saves the Virtual Hari Raya: A Thrilling IT Showdown Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:fluentfiction.com/id/episode/2025-04-18-22-34-02-id Story Transcript:Id: Bunyi klik dan desis komputer memenuhi ruangan.En: The click and hiss of computers filled the room.Id: Jakarta's High-Tech Hub bergemuruh dengan energi, dan lampu-lampu neon menerangi layar berisi kode yang berjajar.En: Jakarta's High-Tech Hub buzzed with energy, and neon lights illuminated screens filled with rows of code.Id: Agus duduk di depan layar monitor, matanya fokus.En: Agus sat in front of his monitor, eyes focused.Id: Dia adalah profesional IT yang berdedikasi, dikenal teliti, meski kadang merasa tidak sepadan dengan ekspektasi sekitarnya.En: He was a dedicated IT professional, known for his meticulousness, though he sometimes felt unmatched by the expectations around him.Id: Agus sudah berhari-hari khawatir atas server yang akan digunakan untuk festival virtual Hari Raya.En: Agus had been worried for days about the server that would be used for the virtual Hari Raya festival.Id: Jutaan orang akan bergabung secara online, dan server itu baru saja mogok.En: Millions of people would join online, and the server had just crashed.Id: Itu bukan sekadar gangguan biasa; ini adalah bencana besar!En: It wasn't just an ordinary disruption; it was a major disaster!Id: Dewi, bosnya, mendekatinya.En: Dewi, his boss, approached him.Id: "Agus, kita tidak punya banyak waktu. Festival mulai satu jam lagi!" tekan Dewi dengan khawatir.En: "Agus, we don't have much time. The festival starts in an hour!" Dewi pressed with concern.Id: Dewi adalah pemimpin yang tegas, tapi perhatian.En: Dewi was a firm but caring leader.Id: Dia mengerti tekanan yang dihadapi Agus tapi juga tahu pentingnya acara ini.En: She understood the pressure Agus was facing but also knew the importance of the event.Id: Di sisi lain, Rizwan sedang sibuk dengan laptopnya, memperdebatkan pendekatan teknis.En: On the other hand, Rizwan was busy with his laptop, debating the technical approach.Id: "Kita harus jalankan prosedur biasa, Agus. Ini aman dan teruji!" kata Rizwan dengan nada penuh keyakinan.En: "We need to run the usual procedure, Agus. It's safe and tested!" Rizwan said with a confident tone.Id: Tapi pikiran Agus sudah penuh dengan keraguan.En: But Agus's mind was filled with doubt.Id: Jika mereka tidak memperbaiki server tepat waktu, itu akan menciptakan kekacauan.En: If they didn't fix the server in time, it would create chaos.Id: Dia tahu pendekatan Rizwan lebih aman, tapi Agus merasa harus mengambil risiko.En: He knew that Rizwan's approach was safer, but Agus felt he needed to take a risk.Id: "Oke, Dewi, kita ambil jalur cepat dan coba perbaiki sekarang," kata Agus dengan suara tegas, meski dalam hatinya ada keraguan.En: "Okay, Dewi, let's take the fast route and try to fix it now," Agus said with a firm voice, though inside his heart was doubtful.Id: Dia mengerahkan seluruh keterampilan, tangannya bergerak cepat di atas keyboard, mencoba solusi paling berisiko tapi mungkin efektif.En: He summoned all his skills, his hands moving swiftly over the keyboard, attempting the most risky but potentially effective solution.Id: Waktu terus berjalan, menit demi menit berlalu.En: Time kept ticking, minute by minute.Id: Dalam ketegangan itu, tiba-tiba layar Agus menunjukkan sinyal hijau.En: In that tension, suddenly Agus's screen showed a green signal.Id: "Selesai!" teriaknya, tak percaya dan senang.En: "Done!" he shouted, incredulous and happy.Id: Server berhasil dipulihkan, tepat pada waktunya.En: The server was successfully restored, just in time.Id: Ketika festival dimulai, jutaaan orang bisa merayakan Hari Raya dari rumah dengan lancar.En: When the festival started, millions of people could celebrate Hari Raya from home smoothly.Id: Dewi tersenyum bangga.En: Dewi smiled proudly.Id: "Kerja bagus, Agus. Kamu luar biasa," katanya kagum.En: "Great job, Agus. You're amazing," she said in awe.Id: Rizwan, yang awalnya ragu, ikut mengacungkan jempol.En: Rizwan, who initially had doubts, also gave a thumbs up.Id: Agus merasa lega dan bangga.En: Agus felt relieved and proud.Id: Badai emosinya reda, dia menyadari bahwa dia sebenarnya lebih kuat dari yang dia kira.En: His emotional storm subsided, and he realized that he was actually stronger than he thought.Id: Dia belajar untuk percaya pada dirinya sendiri dan mengandalkan instingnya dalam tekanan.En: He learned to trust himself and rely on his instincts under pressure.Id: Hari itu, di tengah gemuruh Jakarta's High-Tech Hub, Agus mendapatkan kepercayaan dan pengakuan dari rekan-rekannya, dan lebih penting lagi, dari dirinya sendiri.En: That day, in the midst of the buzz at Jakarta's High-Tech Hub, Agus gained trust and recognition from his colleagues, and more importantly, from himself. Vocabulary Words:click: klikhiss: desisbuzzed: bergemuruhmeticulousness: telitiexpectations: ekspektasidisaster: bencanaapproached: mendekatinyaconcern: khawatirfirm: tegasdoubt: keraguanchaos: kekacauanswiftly: cepatincredulous: tak percayarecognition: pengakuanunmatched: tidak sepadansubside: redasummoned: mengerahkandebating: memperdebatkanprocedure: prosedurpressure: tekananeffective: efektifrelieved: legainstincts: instingnyaswift: cepatbold: beraniconfident: keyakinanrestore: memulihkansmoothly: lancaramiraze: kagumcolleague: rekan
Fluent Fiction - Indonesian: Rainy Curiosities at Monas: Mystery Unveiled in Jakarta Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:fluentfiction.com/id/episode/2025-04-17-22-34-02-id Story Transcript:Id: Monumen Nasional, lebih dikenal sebagai Monas, berdiri megah di tengah kota Jakarta.En: Monumen Nasional, better known as Monas, stands majestically in the middle of kota Jakarta.Id: Hari itu, Monas sangat ramai.En: That day, Monas was very crowded.Id: Orang-orang merayakan Hari Komodo, meskipun tidak banyak yang tahu.En: People were celebrating Hari Komodo, although not many knew about it.Id: Hujan rintik-rintik mulai turun, seakan menjadi ciri musim hujan yang sudah lama dinanti.En: A light drizzle began to fall, as if marking the rainy season that had long been anticipated.Id: Ria, seorang wanita muda yang penuh semangat dan rasa ingin tahu, menarik Dewi, sahabatnya yang lebih suka bermain aman, menuju ke arah monumen.En: Ria, a young woman full of spirit and curiosity, pulled Dewi, her friend who preferred to play it safe, towards the monument.Id: “Ayo, Dewi!En: "Come on, Dewi!Id: Desas-desus tentang tempat ini selalu menarik,” ujar Ria sambil tersenyum.En: The rumors about this place are always interesting," said Ria with a smile.Id: Di tengah keramaian, Ria melihat sesuatu yang aneh.En: In the midst of the crowd, Ria saw something strange.Id: Sebuah paket misterius tergeletak di dekat kaki monumen.En: A mysterious package lay near the foot of the monument.Id: Orang-orang berjalan melewatinya tanpa peduli.En: People were walking past it without concern.Id: “Lihat itu, Dewi!En: "Look at that, Dewi!Id: Ada paket di sana,” kata Ria.En: There's a package over there," said Ria.Id: Dewi langsung waspada.En: Dewi was immediately alert.Id: “Ria, mungkin kita harus laporkan ini kepada petugas.En: "Ria, maybe we should report this to an officer.Id: Bisa berbahaya.En: It could be dangerous."Id: ”Namun, rasa penasaran Ria mengalahkan rasa takut tersebut.En: However, Ria's curiosity overcame that fear.Id: “Kita hanya perlu melihat sebentar.En: "We just need to take a quick look.Id: Mungkin ini bukan apa-apa.En: Maybe it's nothing."Id: ”Dewi mengernyit.En: Dewi frowned.Id: “Ini ide yang buruk.En: "This is a bad idea.Id: Aku akan mencari petugas.En: I'll go find an officer."Id: ”Saat Dewi bergegas mencari bantuan, Ria tetap di tempat.En: As Dewi hurried to seek help, Ria stayed put.Id: Hujan mulai turun lebih deras, menyulitkan pandangan.En: The rain began to fall heavier, making it difficult to see.Id: Ria melangkah dengan hati-hati, meneliti paket itu lebih dekat.En: Ria stepped cautiously, examining the package more closely.Id: Ketika akhirnya Dewi kembali dengan seorang petugas, Ria sudah sampai di depan paket.En: By the time Dewi returned with an officer, Ria was already in front of the package.Id: Dengan hati berdegup dan rasa penasaran yang menggebu, Ria memutuskan untuk membuka paket itu.En: With her heart pounding and curiosity brimming, Ria decided to open the package.Id: Di bawah guyuran hujan yang semakin deras, mereka semua menahan napas.En: Under the pouring rain, they all held their breaths.Id: Namun, begitu paket itu terbuka, Ria tertegun.En: However, once the package was opened, Ria was taken aback.Id: Di dalamnya hanya ada kaos dan topi, sepertinya milik wisatawan yang ketinggalan.En: Inside, there were only a T-shirt and a hat, seemingly left behind by a tourist.Id: Dewi menghela napas lega.En: Dewi sighed in relief.Id: “Kalau saja kamu langsung mendengarkan, Ria.En: "If only you had listened right away, Ria."Id: ”Mereka pun tertawa bersama, merasa lega dan sedikit malu.En: They both laughed together, feeling relieved and a bit embarrassed.Id: “Mungkin, aku harus lebih mendengar saranmu, Dewi,” kata Ria sambil tersenyum.En: "Maybe I should listen to your advice more, Dewi," said Ria with a smile.Id: “Aku juga belajar untuk tidak terlalu cepat panik,” balas Dewi.En: "I've also learned not to panic too quickly," replied Dewi.Id: Di bawah rintik hujan yang semakin ringan, mereka berdua kembali menikmati momen di Monas, menyadari bahwa kombinasi antara kehati-hatian dan rasa ingin tahu adalah cara terbaik untuk menghadapi dunia.En: Under the lightening drizzle, they both went back to enjoying their time at Monas, realizing that a combination of caution and curiosity is the best way to face the world. Vocabulary Words:majestic: megahcrowded: ramaidrizzle: rintik-rintikanticipated: dinanticuriosity: penasarancrowd: keramaianstrange: anehmysterious: misteriusalert: waspadaofficer: petugasdangerous: berbahayacautiously: hati-hatiexamine: menelitipounding: berdegupbrimming: menggebupouring: guyuranbreaths: napasrelief: legaembarrassed: maluadvice: saranlightening: ringancombination: kombinasicaution: kehatian-hatianyoung: mudafoot: kakisafe: amanseemingly: sepertinyabehind: ketinggalanlearned: belajarface: menghadapi